Rabu, 26 Juni 2013

Aku bersama Syukur

Yang tinggal di gunung, merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai, merindukan gunung.
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.
Yang berambut hitam mengagumi yang pirang
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.


Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai, mencari ketenangan.
Ketika kecil mendambakan dewasa
Ketika dewasa ingin kembali kecil

Ketika hidup berputus asa ingin mati
Ketika pedihnya sakit berharap untuk sembuh
Tatkala miskin , rajin ibadah berharap kaya
Tatkala kaya , justru terperosok maksiat karena terlena

Kita tidak pernah bahagia 
Sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki. 
Kita tidak pernah puas
Sebab kita tidak pernah mengetahui ujung kepuasan kita 

Sungguh ,..
Engkau manusia tercipta bersama syahwat dan nafsu 
Sunnguh ,.. 
Tiada hari dari impianmu kecuali hari ini 

Maka ,...
SYUKURI apa yang ada, 
Apa yang engkau hari ini dapatkan 
Karena sungguh waktumu hanya ada tiga hari 

Hari kemarin , yang tidak dapat engkau ulangi dan kembali padanya
Hari ini , yaitu ketika kesempatan bernafas engkau dapatkan 
Esok hari , yang entah apakah engkau bisa melewatinya ...??


Puisi Islami Terbaik Pembangun Jiwa 
Rabu , 23 Juni 2013

Jumat, 21 Juni 2013

Wahai Iman ku ?

Apa khabar wahai Iman-ku ?

Apakah engkau menyertaiku saat ini ?

Ketika resahnya Dunia seolah menenggelamkan ku ...

Bak sampan yang terlempar terhempas di amukan ombak

Wahai engkau Iman-ku

Adakah engkau disana ? 

Tatkala hati ini merintih berontak  ...

Mengaduh kelu di himpitan jeritan fana nya Dunia ?



Wahai engkau Iman-ku

Dimanakah dirimu ?

Saat aku harus terjatuh bangun dan tertatih

Bersama beban musibah yang tiada henti menimpaku ...

Wahai engkau Iman-ku

Sungguh hati ini letih ..

Mengadu keluh kesah tiada lelah aku bersamamu

Mengharap Maghfiroh dan Rahmat-Nya ...

Wahai engkau Iman-ku

Engkau disana dengan kemuliaan

Sedang aku terbelenggu dengan syahwat dunia

Akankah ada asa aku bisa menggapai mu ?


Wahai engkau Iman-ku

Sejatinya dirimu adalah diriku

Tamparlah aku , Cambuklah aku , Pukul lah aku

Tatkala syahwat Dunia memabukan ku


Irvan Mulya

Puisi Islami Terbaik Pembangun Jiwa

Juni , 19 2013

21:40 PM

Kamis, 20 Juni 2013

Puisi Nasihat Kematian

Puisi Nasihat Kematian

Kematian itu pasti.

Ia tidak meleset meski hanya sedetik.

Namun demikian, tak seorang pun tahu kapan hari H nya.

Ia bisa datang menyergap dengan tiba-tiba.

Ia misteri.

Karenanya, setiap orang semestinya selalu siap.

Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan.

Untuk mencapai itu, harus dengan jalan syariat;

dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta'ala.

Tanpanya, husnul khatimah itu nihil.

Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan.

Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya,

Apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama?

Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa,

Apakah engkau sudah bersiap-siap menghadapi malam pertama?

Ia adalah malam pertama dengan dua wajah;

Mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam surga berikutnya,

Atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka berikutnya.

(Dr. Aidh Al-Qarni, M.A).

Puisi Islami Terbaik 

Selasa, 04 Juni 2013

Nasihat Imam Hatim al Asham

Hatim al-Asham rahimahullah memberikan nasihat

“Wahai hamba Allah , Sungguh siapa diantara kalian yang kalbunya tidak pernah mengingat empat kengerian ini, berarti dia adalah orang yang teperdaya dan tidak aman dari kecelakaan.



(1) Saat yaumul mitsaq (hari saat diambilnya perjanjian terhadap ruh manusia) ketika Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ‘Mereka di surga dan Aku tidak peduli, sedangkan mereka (yang lain) di neraka dan Aku tidak peduli’; dia tidak tahu, dirinya termasuk golongan yang mana.

(2) Saat dia diciptakan dalam tiga kegelapan (di dalam rahim), ketika malaikat diseru (untuk mencatat) kebahagiaan atau kesengsaraan (seseorang); dia tidak tahu apakah dirinya termasuk orang yang sengsara atau bahagia.

(3) Hari ditampakkannya amalan (saat sakaratul maut); dia tidak tahu, apakah dia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah Subhanahu wata’ala atau kemurkaan- Nya.

(4) Hari ketika manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda; dia tidak tahu jalan mana yang akan ia tempuh di antara dua jalan yang ada.”

(Lihat : Jami’ al-‘Ulum wal Hikam hlm. 81)

Puisi Islami Terbaik

Rinduku bersama Rasulullah

Malam di tepian rinduku

Terjaga aku bersama dengan air mata

Saat hatiku terguncang

Dengan hadits nan penuh hikmah

Aku merasakan ada disana ...

Bersama sahabat bersama kemenangan

Ia menghampiriku dengan senyum bak purnama

Ia , Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam !

Tiada pernah kulihat wajah begitu eloknya

Tiada pernah suara lembut kudengar sebelumnya

Ia membelai lembut aku dengan tangannya

Ia ,  Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam !

Aku seolah melihat indahnya jannah

Aku seolah terperangah akan dahsyatnya An Naar

Semuanya ada pada tuturan lisan nan penuh Iman

Ia , Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam

Kekasih Allah , penghulu manusia terlembut

Sungguh , setumpuk haru aku bersama dosa ku

Sungguh , berderai luruh aku bersama hina ku

Ya Rasulullah , Akankah engkau aku temui ?

Bilakah hari itu ku lihat

Ketika insan berbaris di mashyar

Sedang engkau bersama jubah kemuliaan mu

Pantaskah aku menemuimu ?

KINI , Betapa mudah aku belajar denganmu

Ribuan ucap mu yang shahih

Aku dapati dengan mudah dari pintu-pintu maktabah

Tapi sulitnya aku mengikuti sunnahmu

Ya Rasulullah ,...

Cintamu untuk umatmu dan diriku

Tiada dapat tergantikan hanya dengan shalawat

Tiada dapat semesta alam menggantikan kemuliaanmu

Puisi islami Terbaik

Juni , 03 2013