Senin, 06 Mei 2013

Puisi Untuk Suamiku

Suamiku ...

Kutatap engkau dengan tidurmu

Melihat wajahmu ...

Sungguh air mataku terjatuh...

Menelantarkan akan jeritan hati ku

Meluruhkan selaksa rinduku ...



Suamiku ...

Dikala aku membaca guratmu

Ada sebuah keringat dan keletihan

Engkau letih bersama Cinta untuk-ku

(dan) Engkau tertatih bersama Harapan mu


Suamiku ...

Malam telah larut ..

Tapi tidaklah bagi diriku ...

Larutku , ditemani dengan air mata untukmu

Betapa aku adalah seorang yang faqir di belaianmu ...

Suamiku ...

Aku tahu ...

Selayaknya Ia yang memegang jiwaku

Engkau adalah kunci bagiku ...

Menuju jannah-Nya bersama ridhomu  ...


Suamiku ...

Benih yang kau tanam ...

Sungguh akan ku jaga tetap mekar

Menumbuhkan wewangian nan sejuk serta rindang

dan Aku bersama dirimu berteduh dibawah dahannya

Suamiku ...

kan ku jaga seluruh asamu

Tetap tumbuh seiring bermekarnya cintamu

Melabuhkan kasih dan rindu setiap saat

Dirimu , aku dan titipannya

Suamiku ....

Aku tak ingin lagi menangis

Bersama keluh kesah dunia

Aku tetap ingin terjaga

Bersama belaian dan kasih sayangmu


06 , May 2013

22.30 wibb


Puisi Islami Cinta Terbaik





Sabtu, 04 Mei 2013

Engkau Wanita

puisi islami wanita

Ia telah tercipta ...

Pada sebagian rusuk dari Adam

Insan yang menemani

Bersama dengan selimut Fitnah

Tiada yang terpana akan dirinya

Ia di lingkupi aurat

Bak sebuah hamparan tertutup embun

Betapa rapuhnya syahwat berbicara



Duhai engkau wanita

Lembut anggunnya sebuah dirimu

Tertawan dan termabuk cucu bani Adam

Seiring engkau membawa pesona

Duhai engkau wanita

Lihatlah masa lalu dirimu ...

Zaman yang hitam jahiliyah

Menyisakan kepedihan bagi kehormatanmu

Duhai engkau wanita

Berkacalah dengan cermin penciptaanmu

Sejatinya engkau tak pernah lepas dari Fitnah

Fitnah yang melingkupi kehidupanmu

Duhai engkau wanita

Ketika kenistaan memenuhi masa kelam mu

Engkau sebuah makhluk yang tiada harga

Tersudut bersama hakikatmu

Duhai engkau wanita

Sadarkah ketika Rasul Muhammad terlahir

Engkau selayaknya seolah terlahir kembali

Dengan wujud kehormatan insan yang mulia

Duhai engkau wanita

Kini dan Esok sebuah potretmu

Ketika zaman dan masa telah letih mendekati ujungnya

Kini engkau seolah bagian dari sosok Kenistaan

Engkau campakkan kehormatan itu

Engkau singkapkan hijab itu

Engkau putuskan urat malumu

Dan engkau seolah ingin kembali bersama hitamnya jahiliyah

Duhai engkau wanita

Engkau lebih memilih lotion pelindung matahari

Dari pada Perintah Rabb-mu memberikan kebaikan bersama Jilbab

Duhai engkau wanita

Engkau lebih berbangga dengan sebutan modern

Ketika engkau tampakan aurat dan engkau campakkan hijab

Duhai engkau wanita

Engkau lebih merasa damai

Tatkala kedamaian itu hanya engkau peroleh diantara manusia

Duhai wanita ...

Kasihanilah diri-dirimu ..

Sungguh An Naar telah sesak dengan kehadiranmu

Duhai engkau wanita

Hisablah diri-dirimu

Akankah engkau diantara mereka yang sedikit berbaris menuju al Jannah ?

Krw. Mei , 2 2013



Puisi Islami Pembangun Jiwa

Puisi Fitnah Wanita














Jumat, 03 Mei 2013

Nasihat untuk Ayah dan Ibu

Nasihat untuk ayah dan ibu

Wahai saudaraku ...

Sebuah nasihat yang berharga ...

Untuk engkau , Ayah dan Ibu

Dari amanah Allah ...

ia adalah Anak ...

Sebuah titipan ...

Sebuah Mutiara ...

Yang kelak Dia akan memintanya kembali



Ia bisa menjadi duri untukmu

Ia bisa menjadi fitnah untukmu

Ia kadang kala membuatmu berjibaku

Ia pun bisa menjadi pelindungmu dari An Naar (neraka)

Berikut nasihat dan sepenggal kalimat untuk amanah dari-Nya

-----------------------------------------

Anakmu suka berdusta ?

Sungguh engkau terlalu ketat menghakimi perbuatannya

Anakmu tidak punya rasa percaya diri ?

Sungguh engkau tidak pernah memberikan dorongan kepadanya

Anakmu lemah dalam berbicara ?

Sungguh engkau jarang mengajaknya ia sebagai teman bercerita

Anakmu suka mencuri ?

Sungguh engkau tidak pernah membiasakannya untuk belajar memberi dan berkorban untuk orang lain ...

Anakmu seorang pengecut ?

Sungguh engkau terlalu memberikan pembelaan kepadanya

Anakmu tidak pernah menghormati orang lain ?

Sungguh engkau jauh dari kelembutan kepadanya ...

Anakmu selalu marah-marah?

Sungguh engkau tidak pernah memberikan pujian kepadanya

Anakmu kikir ?

Sungguh engkau tidak pernah menyertakannya dalam berbuat kebaikan

Anakmu suka berbuat jahat kepada orang lain ?

Sungguh engkau seorang yang teramat kasar kepadanya ...!

Anakmu terlihat lemah , kosong ?

Sungguh didikanmu selalu di penuhi dengan ancaman kepadanya !

Anakmu berbuat nakal yang tidak seperti biasanya ?

Sungguh ia sedang cemburu kepadamu , karena engkau acuh kepadanya

Anakmu kerap selalu meminta

Sungguh engkau teramat memanjakannya

Anakmu berbuat maksiat !

Sungguh itu adalah teguran untukmu yang tiada contoh kebaikan untuknya

Anakmu kerap mengganggumu ?

Sungguh itu tandanya engkau beliau mencium dan mendekapnya

Dan wahai engkau para orang tua

Berbuatlah lembut kepada anakmu ...

Sungguh , ujung dari kelembutan adalah kebaikan

Dan sungguh , ujung dari kekasaran adalah kerusakan

Ia hanyalah sesaat bersama engkau

Timbanglah waktumu untuk duniamu

Dengan waktumu untuk mutiara amanah dari-Nya ?

Bukankah "waktu"  itu tidak bisa engkau ulangi ?

April , 29 2013

01.45 wibb

Puisi Islami Terbaik

Puisi untuk anakku