Suamiku ...
Kutatap engkau dengan tidurmu
Melihat wajahmu ...
Sungguh air mataku terjatuh...
Menelantarkan akan jeritan hati ku
Meluruhkan selaksa rinduku ...
Suamiku ...
Dikala aku membaca guratmu
Ada sebuah keringat dan keletihan
Engkau letih bersama Cinta untuk-ku
(dan) Engkau tertatih bersama Harapan mu
Suamiku ...
Malam telah larut ..
Tapi tidaklah bagi diriku ...
Larutku , ditemani dengan air mata untukmu
Betapa aku adalah seorang yang faqir di belaianmu ...
Suamiku ...
Aku tahu ...
Selayaknya Ia yang memegang jiwaku
Engkau adalah kunci bagiku ...
Menuju jannah-Nya bersama ridhomu ...
Suamiku ...
Benih yang kau tanam ...
Sungguh akan ku jaga tetap mekar
Menumbuhkan wewangian nan sejuk serta rindang
dan Aku bersama dirimu berteduh dibawah dahannya
Suamiku ...
kan ku jaga seluruh asamu
Tetap tumbuh seiring bermekarnya cintamu
Melabuhkan kasih dan rindu setiap saat
Dirimu , aku dan titipannya
Suamiku ....
Aku tak ingin lagi menangis
Bersama keluh kesah dunia
Aku tetap ingin terjaga
Bersama belaian dan kasih sayangmu
06 , May 2013
22.30 wibb
Puisi Islami Cinta Terbaik
Senin, 06 Mei 2013
Sabtu, 04 Mei 2013
Engkau Wanita
puisi islami wanita
Ia telah tercipta ...
Pada sebagian rusuk dari Adam
Insan yang menemani
Bersama dengan selimut Fitnah
Tiada yang terpana akan dirinya
Ia di lingkupi aurat
Bak sebuah hamparan tertutup embun
Betapa rapuhnya syahwat berbicara
Duhai engkau wanita
Lembut anggunnya sebuah dirimu
Tertawan dan termabuk cucu bani Adam
Seiring engkau membawa pesona
Duhai engkau wanita
Lihatlah masa lalu dirimu ...
Zaman yang hitam jahiliyah
Menyisakan kepedihan bagi kehormatanmu
Duhai engkau wanita
Berkacalah dengan cermin penciptaanmu
Sejatinya engkau tak pernah lepas dari Fitnah
Fitnah yang melingkupi kehidupanmu
Duhai engkau wanita
Ketika kenistaan memenuhi masa kelam mu
Engkau sebuah makhluk yang tiada harga
Tersudut bersama hakikatmu
Duhai engkau wanita
Sadarkah ketika Rasul Muhammad terlahir
Engkau selayaknya seolah terlahir kembali
Dengan wujud kehormatan insan yang mulia
Duhai engkau wanita
Kini dan Esok sebuah potretmu
Ketika zaman dan masa telah letih mendekati ujungnya
Kini engkau seolah bagian dari sosok Kenistaan
Engkau campakkan kehormatan itu
Engkau singkapkan hijab itu
Engkau putuskan urat malumu
Dan engkau seolah ingin kembali bersama hitamnya jahiliyah
Duhai engkau wanita
Engkau lebih memilih lotion pelindung matahari
Dari pada Perintah Rabb-mu memberikan kebaikan bersama Jilbab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih berbangga dengan sebutan modern
Ketika engkau tampakan aurat dan engkau campakkan hijab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih merasa damai
Tatkala kedamaian itu hanya engkau peroleh diantara manusia
Duhai wanita ...
Kasihanilah diri-dirimu ..
Sungguh An Naar telah sesak dengan kehadiranmu
Duhai engkau wanita
Hisablah diri-dirimu
Akankah engkau diantara mereka yang sedikit berbaris menuju al Jannah ?
Krw. Mei , 2 2013
Puisi Islami Pembangun Jiwa
Puisi Fitnah Wanita
Ia telah tercipta ...
Pada sebagian rusuk dari Adam
Insan yang menemani
Bersama dengan selimut Fitnah
Tiada yang terpana akan dirinya
Ia di lingkupi aurat
Bak sebuah hamparan tertutup embun
Betapa rapuhnya syahwat berbicara
Duhai engkau wanita
Lembut anggunnya sebuah dirimu
Tertawan dan termabuk cucu bani Adam
Seiring engkau membawa pesona
Duhai engkau wanita
Lihatlah masa lalu dirimu ...
Zaman yang hitam jahiliyah
Menyisakan kepedihan bagi kehormatanmu
Duhai engkau wanita
Berkacalah dengan cermin penciptaanmu
Sejatinya engkau tak pernah lepas dari Fitnah
Fitnah yang melingkupi kehidupanmu
Duhai engkau wanita
Ketika kenistaan memenuhi masa kelam mu
Engkau sebuah makhluk yang tiada harga
Tersudut bersama hakikatmu
Duhai engkau wanita
Sadarkah ketika Rasul Muhammad terlahir
Engkau selayaknya seolah terlahir kembali
Dengan wujud kehormatan insan yang mulia
Duhai engkau wanita
Kini dan Esok sebuah potretmu
Ketika zaman dan masa telah letih mendekati ujungnya
Kini engkau seolah bagian dari sosok Kenistaan
Engkau campakkan kehormatan itu
Engkau singkapkan hijab itu
Engkau putuskan urat malumu
Dan engkau seolah ingin kembali bersama hitamnya jahiliyah
Duhai engkau wanita
Engkau lebih memilih lotion pelindung matahari
Dari pada Perintah Rabb-mu memberikan kebaikan bersama Jilbab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih berbangga dengan sebutan modern
Ketika engkau tampakan aurat dan engkau campakkan hijab
Duhai engkau wanita
Engkau lebih merasa damai
Tatkala kedamaian itu hanya engkau peroleh diantara manusia
Duhai wanita ...
Kasihanilah diri-dirimu ..
Sungguh An Naar telah sesak dengan kehadiranmu
Duhai engkau wanita
Hisablah diri-dirimu
Akankah engkau diantara mereka yang sedikit berbaris menuju al Jannah ?
Krw. Mei , 2 2013
Puisi Islami Pembangun Jiwa
Puisi Fitnah Wanita
Jumat, 03 Mei 2013
Nasihat untuk Ayah dan Ibu
Nasihat untuk ayah dan ibu
Wahai saudaraku ...
Sebuah nasihat yang berharga ...
Untuk engkau , Ayah dan Ibu
Dari amanah Allah ...
ia adalah Anak ...
Sebuah titipan ...
Sebuah Mutiara ...
Yang kelak Dia akan memintanya kembali
Ia bisa menjadi duri untukmu
Ia bisa menjadi fitnah untukmu
Ia kadang kala membuatmu berjibaku
Ia pun bisa menjadi pelindungmu dari An Naar (neraka)
Berikut nasihat dan sepenggal kalimat untuk amanah dari-Nya
-----------------------------------------
Anakmu suka berdusta ?
Sungguh engkau terlalu ketat menghakimi perbuatannya
Anakmu tidak punya rasa percaya diri ?
Sungguh engkau tidak pernah memberikan dorongan kepadanya
Anakmu lemah dalam berbicara ?
Sungguh engkau jarang mengajaknya ia sebagai teman bercerita
Anakmu suka mencuri ?
Sungguh engkau tidak pernah membiasakannya untuk belajar memberi dan berkorban untuk orang lain ...
Anakmu seorang pengecut ?
Sungguh engkau terlalu memberikan pembelaan kepadanya
Anakmu tidak pernah menghormati orang lain ?
Sungguh engkau jauh dari kelembutan kepadanya ...
Anakmu selalu marah-marah?
Sungguh engkau tidak pernah memberikan pujian kepadanya
Anakmu kikir ?
Sungguh engkau tidak pernah menyertakannya dalam berbuat kebaikan
Anakmu suka berbuat jahat kepada orang lain ?
Sungguh engkau seorang yang teramat kasar kepadanya ...!
Anakmu terlihat lemah , kosong ?
Sungguh didikanmu selalu di penuhi dengan ancaman kepadanya !
Anakmu berbuat nakal yang tidak seperti biasanya ?
Sungguh ia sedang cemburu kepadamu , karena engkau acuh kepadanya
Anakmu kerap selalu meminta
Sungguh engkau teramat memanjakannya
Anakmu berbuat maksiat !
Sungguh itu adalah teguran untukmu yang tiada contoh kebaikan untuknya
Anakmu kerap mengganggumu ?
Sungguh itu tandanya engkau beliau mencium dan mendekapnya
Dan wahai engkau para orang tua
Berbuatlah lembut kepada anakmu ...
Sungguh , ujung dari kelembutan adalah kebaikan
Dan sungguh , ujung dari kekasaran adalah kerusakan
Ia hanyalah sesaat bersama engkau
Timbanglah waktumu untuk duniamu
Dengan waktumu untuk mutiara amanah dari-Nya ?
Bukankah "waktu" itu tidak bisa engkau ulangi ?
April , 29 2013
01.45 wibb
Puisi Islami Terbaik
Puisi untuk anakku
Wahai saudaraku ...
Sebuah nasihat yang berharga ...
Untuk engkau , Ayah dan Ibu
Dari amanah Allah ...
ia adalah Anak ...
Sebuah titipan ...
Sebuah Mutiara ...
Yang kelak Dia akan memintanya kembali
Ia bisa menjadi duri untukmu
Ia bisa menjadi fitnah untukmu
Ia kadang kala membuatmu berjibaku
Ia pun bisa menjadi pelindungmu dari An Naar (neraka)
Berikut nasihat dan sepenggal kalimat untuk amanah dari-Nya
-----------------------------------------
Anakmu suka berdusta ?
Sungguh engkau terlalu ketat menghakimi perbuatannya
Anakmu tidak punya rasa percaya diri ?
Sungguh engkau tidak pernah memberikan dorongan kepadanya
Anakmu lemah dalam berbicara ?
Sungguh engkau jarang mengajaknya ia sebagai teman bercerita
Anakmu suka mencuri ?
Sungguh engkau tidak pernah membiasakannya untuk belajar memberi dan berkorban untuk orang lain ...
Anakmu seorang pengecut ?
Sungguh engkau terlalu memberikan pembelaan kepadanya
Anakmu tidak pernah menghormati orang lain ?
Sungguh engkau jauh dari kelembutan kepadanya ...
Anakmu selalu marah-marah?
Sungguh engkau tidak pernah memberikan pujian kepadanya
Anakmu kikir ?
Sungguh engkau tidak pernah menyertakannya dalam berbuat kebaikan
Anakmu suka berbuat jahat kepada orang lain ?
Sungguh engkau seorang yang teramat kasar kepadanya ...!
Anakmu terlihat lemah , kosong ?
Sungguh didikanmu selalu di penuhi dengan ancaman kepadanya !
Anakmu berbuat nakal yang tidak seperti biasanya ?
Sungguh ia sedang cemburu kepadamu , karena engkau acuh kepadanya
Anakmu kerap selalu meminta
Sungguh engkau teramat memanjakannya
Anakmu berbuat maksiat !
Sungguh itu adalah teguran untukmu yang tiada contoh kebaikan untuknya
Anakmu kerap mengganggumu ?
Sungguh itu tandanya engkau beliau mencium dan mendekapnya
Dan wahai engkau para orang tua
Berbuatlah lembut kepada anakmu ...
Sungguh , ujung dari kelembutan adalah kebaikan
Dan sungguh , ujung dari kekasaran adalah kerusakan
Ia hanyalah sesaat bersama engkau
Timbanglah waktumu untuk duniamu
Dengan waktumu untuk mutiara amanah dari-Nya ?
Bukankah "waktu" itu tidak bisa engkau ulangi ?
April , 29 2013
01.45 wibb
Puisi Islami Terbaik
Puisi untuk anakku
Langganan:
Postingan (Atom)